Fakta Pentingnya Deodoran Untuk Pria Di Mata Wanita

Pentingnya deodoran bagi pria
Foto by Niveaman

Hello Lelaki - Banyak sekali orang yang tidak percaya pada iklan di televisi. Di kebanyakan iklan itu digambarkan banyak wanita tergila-gila pada seorang lelaki hanya karena lelaki itu menyemprotkan deodoran di ketiaknya. Tapi riset terbaru membuktikan iklan itu bukan bualan semata.

Menurut The Daily Mail, para ilmuwan menyebutnya sebagai "efek Lynx." Itu membuat lelaki yang biasa-biasa saja jadi menarik di mata perempuan karena efek deodoran yang dia pakai.

Lelaki yang kurang kuat penampilannya, dengan tulang pipi kurus, secara alami memang kurang menarik dan kurang memancarkan hormon seksual sehingga tidak menarik bagi lawan jenis. Namun, para peneliti menemukan efek itu sama untuk berbagai jenis deodoran dan hanya berlaku untuk lelaki yang kurang maskulin.

Para peneiliti juga menemukan deodoran juga meningkatkan persepsi kewanitaan di mata perempuan, namun akibatnya tidak intens karena lelaki jauh lebih sensitif pada bau.

Penelitian yang dilakukan Dr Caroline Allen dari University of Stirling menyimpulkan bahwa lelaki dapat menggunakan deodoran untuk "meningkatkan permainan mereka secara artifisial."

Studi ini mengumpulkan sampel dari 40 lelaki dan perempuan berusia antara 18 sampai 33 tahun, di mana di ketiaknya ditempeli kapas.

Setiap peserta lalu diberikan contoh ketika mereka tampil alami dan saat menggunakan deodoran. Pada mereka juga dihadirkan fotografer untuk mengabadikan reaksi wajah mereka.

lelaki dianggap paling menarik jika memiliki maskulitas tanpa bau wewangian. Namun, lelaki yang kurang menarik tetap tidak akan menarik, sampai mereka menggunakan deodoran.

Seperti diketahui, bau badan sering dipandang tanda kebersihan yang buruk dalam budaya modern. Penelitian ini mengambarkan bagaimana seseorang tidak sadar proses alami itu penting untuk mendeteksi seseorang.

Penelitian menunjukkan bagaimana aroma membantu orang memilih pasangan seksualnya karena aroma dapat menjadi petunjuk bagi kesehatan, diet dan kompabilitas genetik.

Namun meluasnya penggunaan deodoran dan parfum di negara-negara Barat untuk menutupi bau alami, mendorong para peneliti untuk meneliti apakah manusia masih tertarik pada aroma buatan.

Kata Dr Allen, penelitian dia menemukan deodoran masih berpengaruh besar bagi persepsi perempuan pada laki-laki. Bahkan, efek itu sangat signifikan bagi lelaki yang kurang maskulin. Dengan menggunakan deodoran, kata Dr Allen, lelaki yang kurang menarik dan kurang jantan menjadi lebih menarik dan jantan di mata perempuan.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.